How It Can Be A Miracle, If You're Expecting It. Change Your Perseption What A Miracle Is, You'll See Miracles All Around You

Kamis, 30 April 2015

Psikologi Pendidikan




PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 (PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL)

Menurut teori kognitif Piaget telah digunakan dalam pembuatan kurikulum agar sesuai dengan perkembangan peserta didik. Sebagai contoh dalam hal ini ada materi yang menarik untuk ditelaah yaitu materi persamaan linier satu variable yang biasa dipelajari di jenjang sekolah menengah pertama. Pada jenjang SMP biasanya peserta didik berumur sekitar 12-13 tahun yaitu pada tahap operasi konkret. Ada 5 tahap yang dilalui peserta didik dalam materi tentang persamaan linier satu variable. Adapun tahap-tahap itu ialah sebagai berikut :
  1. Skema : suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Pada materi persamaan linier satu variabel dalam tahap ini peserta didik hanya bisa dikenalkan konsep dari materi ini dimana peserta didik harus dikenalkan dulu materi prasyarat dari materi persamaan linier satu variabel. Peserta didik harus memahami dan bisa membandingkan apa itu variabel, koefisien, konstanta dan persamaan linier itu sendiri. Bahkan siswa dituntut untuk bisa mengingat kembali memori mereka mengenai operasi dasar matematika (+), (-), (×), (÷) yang bisa dihubungkan ke dalam persamaan linier satu variabel.
  2. Adaptasi  : suatu proses penyesuaian skema sebagai tanggapan atas lingkungan sehingga peserta didik dapat menyesuaikan materi yang sudah di dapat di jenjang sebelumnya tentang operasi-operasi basic matematika dengan dihubungkan dengan materi persamaan linier satu variabel. Yaitu ketika harus melakukan operasi maka persamaan itu disusun terlebih dahulu kemudian baru di operasikan.
  3. Asimilasi : suatu proses kognitif peserta didik mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Pada tahap ini ketika peserta didik dihadapkan dengan soal 3x-4=2x+1 dengan jawaban 3x-2x=1+4 dimana x=5, maka siswa dapat menyelesaikan dengan konsep yang sudah ia punyai yaitu menyusun persamaan yang sama (sejenis) atau yang biasa dikatakan sebagai “ pindah ruas ” sehingga dapat dikatakan peserta didik masih samar (bingung) akan tanda / arah bilangan dengan operasi basic matematika. Hal ini bisa dimaklumi oleh karena cara penyampaian guru agar mudah dipahami oleh peserta didik.
  4.         Akomodasi : suatu proses pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga cocok dengan rangsangan baru, atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada. Dalam hal ini peserta didik di re-mindset yang menjawab suatu persoalan persamaan dengan jawaban “ pindah ruas “ dengan “menambahkan lawan dari bilangan itu sendiri “ sebagai contoh 3x-4=2x+1 maka jawabannya yang tepat untuk tahap ini yaitu 3x-2x-4=2x-2x+1 di dapatkan hasil x-4=1 kemudian dilanjutkan dengan x-4+4=1+4 maka hasil akhirnya ialah x=5. Adanya perbedaan dengan cara penyelesaian merupakan bukti dari adanya perubahan pola pikir peserta didik dengan jenjang yang lebih tinggi.
      5.Ekuilibrasi : suatu proses keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi yang dapat membuat peserta didik menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalammnya. Setelah mengetahui bahwa proses “ pindah ruas “ merupakan suatu kekeliruan maka pada tahap ini peserta didik juga lebih paham atas proses pemecahan masalah apa yang digunakan. Peserta didik juga tidak hanya tahu proses operasi basic matematika melainkan mereka juga tahu akan sifat-sifat dari operasi itu sendiri seperti sifat distributif, identitas, dan sifat-sifat operasi matematika lainnya. Kemudian pada tahap ini juga peserta didik juga bisa menerjemahkan bentuk persoalan dalam kehidupan sehari-hari ke bentuk model matematika. Jadi, pada tahap ini peserta didik paham terhadap apa yang dilakukan bukan hanya tahu bagaimana memecahkan masalah dengan rumus tetapi juga tahu mengapa harus memecahkan masalah itu dengan rumus tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar