How It Can Be A Miracle, If You're Expecting It. Change Your Perseption What A Miracle Is, You'll See Miracles All Around You

Kamis, 30 April 2015

JIKA AKU MENJADI GUBERNUR MAHASISWA


JIKA AKU MENJADI GUBERNUR MAHASISWA

“Menjadi orang nomor satu dalam suatu fakultas di perguruan tinggi negeri memang bukan sesuatu hal yang bisa dianggap remeh. Usaha dan perjuangan yang gigih yang dibutuhkan untuk menjadi gubernur mahasiswa yang dianggap berhasil. Perjuangan bukan hanya dilakukan ketika pra pemilihan, tetapi perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai dan berbagai tantangan akan dihadapi ketika terpilih menjadi seorang gubernur mahasiswa terpilih.”
 
       Bagiku menjadi seorang pemimpin tidak bisa dianggap remeh. Kenapa? Karena menjadi seorang pemimpin harus tegas, berani, jujur,cermat, terampil, kreatif, mandiri, tangguh, dan mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk mengatur anggotanya. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekadar memimpin tapi menjadi pemimpin harus bisa menjadi contoh (teladan yang baik) dan memotivasi orang lain. Seorang pemimpin juga harus memiliki wawasan yang luas, berfikirk kreatif dan bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, pemimpin selalu dituntut untuk selalu bisa mengembangkan pikirannya agar orang yang memberi mandat untuk menjadi pemimpin lebih yakin memilih untuk menjadi pemimpin yang diidamkan. Tetapi, sebenarnya jiwa kepemimpian bisa dimiliki oleh siapapun  karena sejak lahir  jiwa itu sudah ada namun tergantung kita yang bisa mengasahnya dan memanfaatkannya. 

 
       Menjadi mahasiswa adalah hal yang luar biasa dan patut untuk disyukuri. Seorang mahasiswa memiliki amanah yang sangat besar dari rakyat Indonesia dalam membuat keadaan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Seorang mahasiswa merupakan agen perubahan dan masadepan Indonesia nanti sangat ditentukan dari pemuda, termasuk mahasiswa. Gubernur mahasiswa adalah pemimpin yang dapat menentukan arah pergerakan dari mahasiswa dalam melaksanakan amanahnya. Mahasiswa memiliki amanah yaitu mencerdaskan diri dalam rangka memberi manfaat kepada bangsa dan mengabdikan diri kepada masyarakat.


       Untuk itu, jika saya menjadi Gubernur Mahasiswa maka saya akan berusaha berbagi dan menerima pengalaman-pengalaman dimana pengalaman-pengalaman tersebut akan dijadikan acuan dalam menjalankan target-target yang ingin di capai. Saya juga akan lebih menitikberatkan pada pergerakan mahasiswa berupa melakukan koordinasi setiap mahasiswa dalam memberi manfaat pada bangsa namun tidak terlepas dari pengembangan sumber daya mahasiswa. Terkait pendidikan, Indonesia saat ini memiliki banyak masalah yang berawal dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri yang kurang baik termasuk para mahasiswa itu sendiri, untuk itu perlu ditekankan pada peningkatan kecerdasan emosional dari mahasiswa itu sendiri, tanpa kecerdasan emosional maka segala riset dan teknologi yang akan dikembangkan oleh universitas atau fakultas sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi tidak mampu diaplikasikan dengan baik.
      
       Untuk itu kegiatan akan mengembangkan kecerdasan emosional mahasiswa dan pergerakan akan lebih diarahkan pada penerapan peningkatan riset dan teknologiyang sudah ada dan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Sehingga mahasiswa dituntut untuk mengetahui informasi dari riset yang ada, lalu lebih ditingkatkan dengan mengacu pada informasi-informasi dari keadaan zaman yang disesuaikan dengan keadaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia saat ini memiliki banyak  masalah yang harusnya diperbaiki dengan berbagai cara atau metode tertentu. Pendidikan akhlaq, iman dan taqwa beserta penerapannya, pendidikan kewirausahaan dan penerapannhya, kegiatan seni yang merupakan pengasah perasaan olahraga dengan menjujung tinggi nilai sportifitas, dan semua ini sangat bergantung pada keselarasan hubungan birokrasi di jajaran Universitas, fakultas dan gubernur mahasiswa menjadi garda terdepan (perwakilan mahasiswa) dalam menyampaikan aspirasi-aspirasinya sehingga diperlukan koordinasi yang baik untuk menjalankan amanah tersebut.

Untuk membuat semuanya bisa berjalan dengan lancar tentunya seorang akademisi sudah sepatutnya bertindak secara intelek dan realistis apabila menjadi gubernur mahasiswa. Oleh karena itu, salah satu teori dalam manajemen telah menginspirasi sehingga terbentuk grand design yang apik yang bisa dituangkan dalam tulisan ini meliputi tahap-tahap berikut : Plan, Do, Check, Action (PCDA). Atau Planning, organizing, actuiting controling dengan pengertian sederhana ialah adanya perencanaan, adanya organisasi, dikerjakan, dievaluasi/ dikontrol. Strategi yang dilalui melalui tahapan tersebut ialah melihat, merasakan dan melakukan perubahan. Organisasi akan terbentuk organiasi yang baik ketika ingin mencapai tujuan harus efektif dan efisien. Namun sebaliknya, organisasi akan amatiran ketika dalam mencapai tujuan kurangnya pemikiran yang sistematis, mendalam dan strategis yang pada akhirnya tidak sesuai dengan visi-misi awal yang dijunjung. Hal yang tidak bisa diabaikan dalam organisasi adalah manajemen waktu. Beberapa target dalam suatu organisasi yang berjalan kurang optimal dan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan yang akan memiliki kesan ketinggalan dan berakhir  pada kegagalan. Maka dari itu,  seorang pemimpin atau gubernur mahasiswa seharusnya memiliki sikap tegas dan kritis terhadap waktu.
           
Jika seandainya saya menjadi gubernur mahasiswa, manajemen organisasi dan manajemen waktu bukanlah hal sulit untuk diatasi bahkan mudah untuk dibasmi dengan koordinasi. Namun, yang menjadi tantangan dan hambatan yakni mengubah bahkan menghapuskan paradigma dan problematika mahasiswa saat ini yaitu di hadapi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam negeri yang menimbulkan dilema tersendiri dan diharuskan memilih  mempertahankan nilai idealisme atau tidak memperdulikan nilai idealisme dengan lebih mementingkan nilai realita yang ada.

Jika seandainya saya menjadi gubernur mahasiswa, masalah-masalah tersebut seharusnya bisa terkendali dengan bersama-sama berjuang untuk mengatasi masalah yang maraknya terjadi dan pada akhirnya dibalik masalah tersebut muncul sebuah nilai yang khusus untuk mahasiswa sehingga mahasiswa menjadikan mahasiswa yang saya pimpin secara tidak langsung menjadi mahasiswa yang madani.







FKIP MADANI 2014 :) :) :)


 




Jika seandainya saya menjadi gubernur mahasiswa, masalah-masalah tersebut seharusnya bisa terkendali dengan bersama-sama berjuang untuk mengatasi masalah yang maraknya terjadi dan pada akhirnya dibalik masalah tersebut muncul sebuah nilai yang khusus untuk mahasiswa sehingga mahasiswa menjadikan mahasiswa yang saya pimpin secara tidak langsung menjadi mahasiswa yang madani.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar