SEORANG
PECINTA MATEMATIKA
Seorang
bocah dulunya buta pada angka
Mengeja
satu, dua, tiga
Maka
lancarlah lidahnya
Seorang ibu
rumah tangga
Menghitung
harga mengeluarkan rupiah
Mengejar
rabat mendapat manfaat
Maka
hematlah dirinya
Seorang
pedagang kaki lima
Mengkalkulasi
modal, laba, dan rugi
Maka
sukseslah ia
Seorang
penjahit profesional
Mengukur
lebar, panjang, lingkaran
Dilukis
kurva, garis lurus, vertikal, dan horizontal
Maka
jadilah gaun yang indah
Seorang
guru pada bidangnya
Menilai
dengan deretan angka-angka
Manfaatkan
waktu sesuai ukuran materinya
Maka
teladanlah ia
Seorang
siswa dan mahasiswa
Berdiskusi
dengan rasionya
Berasosiatif
dengan suku-suku lainnya
Maka
jadilah generasi bangsa
Seorang
presiden di satu negara
Mengukir
variabel yang indah
Mencari
penyelesaian dengan seksama
Maka
agunglah kepangkatannya
Seorang ...
siapapun saja
Dalam
jaring-jaring kehidupan
Selalu
berkoresponden dengan matematika
Apapun,
dimanapun, sampai kapanpun
Maka
selamatlah dirinya
M. DWITIAR
RISKI
KELAS VI SD NEGERI 131 PALEMBANG
Nama : Diah Octavianty
NIM : 06081181419002
Kampus : Indralaya
ANALISIS UNSUR
INTRINSIK
1DIKSI (PILIHAN KATA)
Dalam puisi ini, penulis menggunakan
bahasa yang mudah dipahami sebelum melihat keseluruhan pun pembaca dapat
menafsirkan isi dari puisi ini. Seperti pada bait “seorang bocah dulunya
buta pada angka”, penyair memilih kata “bocah” daripada “anak kecil”,
penggunaan bahasa ini bertujuan untuk menambah nilai estetis puisi. Dari
penggunaan kata yang sederhana dapat menumbuhkan sebuah kekuatan dalam arti
dapat dan mudah dipahami isi didalamnya dalam puisi “Seorang Pecinta
Matematika” ini. Dalam puisi ini juga terdapat beberapa kata yang memakai
konotasi, seperti:
· Bocah: anak kecil atau kanak-kanak
· Rabat: potongan harga
· Kalkulasi: melakukan perhitungan atau perincian
· Rasio: pemikiran menurut akal sehat atau penalaran
· Asosiatif: melakukan penggabungan atau berhubungan
· Variabel: sesuatu yang dapat berubah atau berbeda
RIMA DAN RITMA
Puisi “Seorang Pecinta Matematika”
secara keseluruhan didominasi dengan adanya vokal /a/. Contoh asonansi vokal
/a/ yaitu:
“Seorang guru pada bidangnya
Menilai dengan deretan angka-angka
Manfaatkan waktu sesuai ukuran materinya
Maka teladanlah ia
Seorang siswa dan mahasiswa
Berdiskusi dengan rasionya
Berasosiatif dengan suku-suku lainnya
Maka jadilah generasi bangsa”
Dari asonansi vokal diatas dapat
disimpulkan bahwa puisi ini mempunyai irama yang tepat dan beraturan yakni
irama vokal a a a a.
KONTEN MATEMATIKA
Konten matematika pada puisi “Seorang Pecinta Matematika” sudah
tepat terdapat banyak kosakata matematika seperti: “angka, satu, dua, tiga,
harga, rabat, modal, laba, rugi, lebar, panjang, lingkaran, kurva, garis lurus,
vertikal, horizontal, deret, rasio, asosiatif, suku, variabel, jaring-jaring.”
LEVEL
Kosakata pada puisi “Seorang Pecinta Matematika” ini sangat
sederhana dan mudah dipahami sehingga sangat cocok dilombakan pada tingkat SD.